Bukan Sekedar Rutinitas

"jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama
dan pendekatan yang tekun"(khalil Gibran)

Sekali lagi ku tekan kan jangan kau kira demikian!
cinta bukan lah sekedar yg tercipta karena rutinitas
apalagi karena bualan atau romansa yang kau ciptakan

aku juga bukan pencinta yang elok
tapi aku dapat mengerti ketika cinta mengalir dengan sendirinya
seperti kau menghirup udarah yg telah bersih setelah hujan
ia memberi kelegaan dan menjadikan sejuk
bukan sesak!
....................
dan seandainya kau telah meraihnya, memilikinya
pastikan kau juga memenangkan hati nya!
karena bisa saja kebersamaan yang terjalin itu hanya sekedar kebiasaan 
yang menyebabkan keterikatan dan menjadikan kebutuhan!

kau harus pastikan Dia menginginkan mu!
bukan sekedar membutuhkan mu!

Kita yang Sedang Palsu

Aku sedang palsu!

            Kau jangan mendekat! Nanti kau sakit!

            Jika kau enggan menjauh, tetap saja diam di tempat mu, lalu biarkan aku

            Melangkah pergi!

Jangan kau kira ini mudah sobat!

Tiada yang lebih sakit selain menjalani hari yang tak seperti biasanya :’)

Tersenyum saja, seperti sandiwara kita biasanya

Biar kau nanti terbiasa dan dapat melupakan kepahitan beberapa masa ini.

kubiarkan berlalu saja!

            Apalagi yang bisa kupertahankan?
            ketika ku melihat kau telah mampu bicara tentangku tapi dengan yang lain

            Kau tahu hatiku hancur sobat!

            Itu sebab mengapa aku memilih diam terhadapmu !

Kaupun tahu aku tak suka diam!

Tapi semua itu terdengar begitu mencabik perasaan

Jika aku telah salah menyangka, dapatkah kau menjelaskan?

Sebelum aku terlalu  nikmat untuk berjalan jauh

Atau mungkin ego lebih memenangkan kisah kita?

atau pun masa kita yang telah berakhir!

Dan jika di ingat, dulu kita pernah sedekat nadi..!!

Sebutir Debu

Kahlil Gibran, Alam
Adalah sebutir debu…
Meringkuk kedinginan… Mengitari bumi tanpa rona
Selimut kecilnya tersapu angkasa
Rajut penghangatnya tercerai tanpa janji
Rindu…
Masih mendekam dalam setiap detak jantung nafasnya
Walau hanya sekedar sapa.. hanya sebatas tanya
Di setiap penat letih dan keterpurukan nya
Dia berlari di tengah gurun gulita
Mengais-ais oase kehangatan
Bintang di tirai angkasa, tak cukup untuk menghangatkan nya
Mencari bulan, namun raib
Mentari, ia pun terlelap.
Biarkan....
Biarkan saja dia sendiri
Menikmati renungan gulita
Biarkan sang raja malam mengurungnya
Memenjarakan nya dalam gelap
Menghangatkan diri sendiri di perapian bagaskara

Pengarang: Kahlil Gibran

Panggung Sandiwara

           "Panggung Sandiwara"

Berdiri tegak seribu wajah
diatas panggung dunia fana penuh tanya
dengan topeng tiap karakter
Bersandiwara dengan sadarnya

Pribadi bersih kini tecelah
terselimuti sandiwara paksaan hidup
semua berpacu dalam langkahnya
terjerumus ambisi hidup